Peluncuran Mesin Twin Cam pada tahun 1999 menandai babak penting dalam sejarah Harley-Davidson. Mesin ini diciptakan untuk menggantikan Mesin Evolution (Evo) yang legendaris, membawa peningkatan signifikan dalam hal tenaga, pendinginan, dan durabilitas. Mesin Twin Cam adalah representasi dari era modernisasi Harley-Davidson, di mana perusahaan berupaya memenuhi tuntutan performa yang lebih tinggi sekaligus mematuhi regulasi emisi yang semakin ketat. Mesin ini mendominasi sebagian besar lini motor Harley selama hampir dua dekade, menjadi jantung bagi motor-motor ikonik seperti Dyna, Softail, dan Touring. Memahami desain dan evolusi Mesin Twin Cam adalah kunci untuk mengapresiasi transisi teknologi pada merek motor Amerika ini.
Nama Twin Cam berasal dari penggunaan dua camshaft (poros nok) terpisah di dalam crankcase untuk menggerakkan katup, berbeda dengan Evo yang hanya menggunakan satu camshaft besar. Desain ini memungkinkan timing katup yang lebih presisi dan efisien, menghasilkan tenaga yang lebih besar dan getaran yang sedikit berkurang, terutama pada putaran mesin tinggi. Mesin ini pertama kali tersedia dalam dua kapasitas utama: Twin Cam 88 (sekitar 1.450 cc) dan kemudian diperbesar menjadi Twin Cam 96 (1.584 cc) pada tahun 2007, bersamaan dengan pengenalan transmisi enam kecepatan pada sebagian besar model Touring. Peningkatan kapasitas ini bertujuan untuk meningkatkan torsi, yang sangat dibutuhkan oleh motor Touring berbobot besar.
Dampak terbesar dari Twin Cam adalah pada lini Touring. Pada tahun 2007, Harley-Davidson menambahkan sistem Electronic Fuel Injection (EFI) secara standar pada semua model, menggantikan karburator pada sebagian besar motor. EFI membuat motor lebih mudah dinyalakan, lebih responsif, dan lebih irit bahan bakar, yang sangat penting bagi pengendara jarak jauh. Selain itu, Mesin Twin Cam mengalami evolusi lain, yaitu Twin Cam 103 (1.690 cc) dan Twin Cam 110 (1.801 cc) yang dirilis untuk model CVO (Custom Vehicle Operations) dan Dyna Low Rider S yang sangat dicari. Versi terakhir ini menghasilkan tenaga yang sangat kuat, sering kali melebihi 90 tenaga kuda dan torsi lebih dari 150 Nm dalam konfigurasi standarnya.
Keandalan mesin ini telah teruji selama bertahun-tahun. Meskipun memiliki isu kecil terkait tensioner rantai cam pada model awal, masalah tersebut telah diatasi pada revisi berikutnya. Para mekanik veteran Harley-Davidson, seperti Bapak Dedy Iskandar, yang memberikan layanan perbaikan khusus di bengkelnya setiap Selasa dan Kamis, sering memuji daya tahan blok mesin Twin Cam, asalkan oli diganti secara rutin setiap 4.000 mil (sekitar 6.400 km). Meskipun kini telah digantikan oleh Milwaukee-Eight, Mesin Twin Cam akan selalu dikenang sebagai mesin yang berhasil memodernisasi Harley-Davidson dan menjadikannya pemimpin pasar global di awal abad ke-21.
